Republik Jakarta – Film horor berjudul “Kibla” menuai kontroversi setelah posternya dihapus dari peredaran karena mendapat kritik dari berbagai kalangan. Aisha Maharani yang Terinspirasi Halal meyakini kontroversi film horor baru-baru ini adalah “kampanye hitam agama dan menyesatkan orang melalui film horor Islam”.
Dalam postingan di Instagram, Aisha mengatakan industri film memiliki banyak genre dan horor adalah salah satunya. Film horor Islam kerap menggambarkan manipulasi jin, setan yang membalas dendam pada manusia. Daripada pakai gambar orang mati, tulis Aisha yang juga pendiri Halal Corner seperti dikutip, Senin (25 Maret 2024).
Film horor Indonesia bermula dari film hitam putih yang dibawa ke Indonesia dari Paris oleh penjajah Belanda 89 tahun lalu. Film ini sebagian besar bercerita tentang legenda urban, jadi genre horor berperan.
Seiring berkembangnya teknologi dan efek visual dalam dunia perfilman, film horor pun mulai merambah ke bidang religi dengan menghadirkan horor yang berwajah Islami. “Film seperti Makmum dan Qodrat. Yang terbaru Kiblat. Itu film horor cover yang orang salatnya terbalik,” sambungnya.
Aisha memutuskan bahwa ada kesenjangan dalam nilai-nilai mereka. Memperluas ide dan tema film horor ini, menggunakan wajah Islam untuk menakut-nakuti penontonnya.
Seperti film Makmum yang membuat penontonnya takut salat tengah malam dan sendirian. Atau di film horor lainnya, jin dan setan membunuh orang seperti orang normal saling membunuh.
“Tentu berdampak buruk bagi umat Islam yang belum kuat keimanan dan tauhidnya,” ujarnya.
Aisha juga menegaskan bahwa jin dan setan sebenarnya takut terhadap manusia. Dalam sejarah Islam, jin dan setan dianggap inferior dibandingkan manusia, dan wajar jika mereka takut. Namun, justru mereka yang beriman dan bertauhid yang kuatlah yang patut ditakuti.
Seperti Umar bin Khattab sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu orang yang paling ditakuti setan. Pemilik nama lengkap Umar bin Khattab bin Nufairun bin Abdul Izzy bin Raba bin Khirat bin Raza bin Adi bin Q’ab bin Ruai Al Quraishi – Beliau merupakan khalifah kedua al-Adawi setelah Abu Bakar.
“Wahai Ibnul Khattab, dengan hakikat jiwaku yang ada di tangannya, setan tidak akan menemuimu di satu jalan, melainkan kamu akan memilih jalan yang lain dari jalanmu.” HR Buhari No. 3480)
Aisyah juga menyebutkan contoh para nabi dan sahabat yang berperang melawan setan dan jin. Di antaranya Nabi Muhammad merencanakan cara mencekik Ifrit, Nabi Ibrahim melemparkan tujuh batu ke arah setan hingga masuk ke bumi, dan masih banyak lagi. Peristiwa ini telah terjadi sebanyak 3 kali.
Umar bin Khattab lalu berduel dengan jin, Ubay bin Qab dan Abu Hurairah menangkap dan menginterogasi pencuri jin tersebut, Khalid bin Walid membunuh jin Uzzah, dan Ammar bin Yasir membunuh jin tersebut. Aku berperang dan membunuhnya.